Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Empat Nelayan Tewas Tersambar Petir di Perairan Pulo Panjang, Ditpolairud Lakukan Evakuasi

By On Februari 06, 2024


SERANG, BM.Online – Personel Ditpolairud Polda Banten melakukan evakuasi laka laut perahu nelayan KM Anugera yang tersambar petir dan menyebabkan empat orang meninggal dunia di perairan Pulo Panjang, Kabupaten Serang, Banten, Senin, 05 Februari 2024.


Direktur Polisi Air dan Udara (Dirpolairud) Polda Banten, Kombes Pol Yunus Hadith Pranoto mengatakan, pihaknya telah melakukan evakuasi laka laut perahu nelayan KM Anugera yang tersambar petir di perairan Pulo Panjang.


Yunus menjelaskan, perisitiwa tersebut terjadi berawal pada Senin, 05 Februari 2024, sekira pukul 03.00 Wib, perahu nelayan payang KM Anugera berangkat mencari ikan menuju perairan sekitar utara Pulau Panjang dengan membawa tujuh orang ABK. Sekira pukul 07.00 Wib, perahu tersebut tiba-tiba tersambar Petir.


“Akibat kejadian tersebut, empat orang ABK KM Anugera meninggal di TKP, yaitu berinisial HM (40), JM (50), SA (50) dan SE (60). Semua korban merupakan warga Bojonegara,” ucap Yunus.


Yunus mengimbau para nelayan agar terus memperhatikan keselamatan dalam berlayar.


“Saya mengimbau kepada para nelayan agar selalu berhati-hati dan menjaga keselamatan dalam berlayar, mengingat saat ini sedang musim penghujan disertai petir,” tutup Yunus. (*/red)

Gegara Maling BH dan CD, Pria di Probolinggo Nyaris Jadi Bulan Bulanan Massa

By On Februari 03, 2024


PROBOLINGGO, BM.Online – Seorang pria berinisial MS (34), warga Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo hampir jadi bulan-bulanan massa setelah tepergok mencuri celana dalam dan kutang (BH) di Kecamatan Gending.


Peristiwa itu terjadi pada Jum'at siang, 02 Februari 2024, di rumah milik Hopsatun Hasanan (45).


Saat itu, pelaku mengendarai sepeda motor Vario merah nopol N 6176 U. Ia berhenti lalu menaruh sepeda motornya sekitar 50 meter dari rumah korban.


Pelaku lalu kemudian masuk ke halaman rumah korban dan mengambil celana dalam, BH serta baju yang dijemur. Saat itu memang celana dalam dan BH korban memang tengah dijemur di halaman depan rumah.


“Saya gak tahu pasti, tapi yang memergoki itu anak saya. Dia dan anak saya sampai berantem, sambil minta maaf dan minta agar dilepaskan. Kalau pas ngambil celana dalam, BH dan baju saya langsung dimasukkan ke celananya,” kata Hopsatun kepada wartawan di Polsek Gending.


Sementara itu, Kapolsek Gending AKP Sugeng Harianto mengatakan, setelah mendengar ada kasus pencurian, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian lalu langsung mengejar pelaku yang saat itu sudah kabur dan meninggalkan kendaraannya.


“Jadi pelaku sempat kabur dan sepeda motornya ditinggal, meskipun sebelumnya sudah ditangkap sama anak korban tapi pelaku melarikan diri. Sampai akhirnya petugas yang mengejar berhasil mengamankan pelaku di Desa Randupitu, Gending,” ujar Sugeng.


Setelah diamankan, lanjut Sugeng, pelaku nyaris dihajar massa, namun kemudian dibawa ke Mapolsek Gending. Tak lama, pihaknya kemudian memanggil korban dan keluarga pelaku untuk dimediasi. Meski proses mediasi sempat alot, tapi akhirnya pihak korban bersedia memaafkan perbuatan pelaku.


“Sempat alot karena ada beberapa hal, tapi sekarang sudah selesai alias damai dan kedua belah pihak sudah bertandatangan di atas materai. Yang tadi kami amankan di TKP, itu sepeda motor pelaku, BH, celana dalam dan kaos milik korban,” pungkasnya. (*/red)

Penemuan Bayi di Kauman Srengat, Polisi Datangi TKP

By On Januari 20, 2024


BLITAR, BM.Online – Polsek Srengat mendatangi TKP penemuan bayi di halaman rumah warga di Desa Kauman, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), Jumat dini hari, 19 Januari 2024.


Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo melalui Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Sjamsul Anwar mengatakan, bayi itu pertama kali ditemukan warga setempat usai mendengar suara tangisan yang begitu lantang, sekitar pukul 01.30 WIB. 


“Saat ditemukan warga, kondisi bayi digeletakkan di atas tanah tanpa ada alas apapun. Lalu, warga berusaha memberikan pertolongan pertama dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Srengat,” ujarnya. 


Saat ditemukan, bayi dengan berat 2,9 kilogram dan panjang 48 centimeter itu masih dalam kondisi hidup.


Kemudian bayi berjenis kelamin perempuan itu langsung dibawa ke Puskesmas Srengat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, agar kondisi bayi tetap stabil dan mendapatkan asupan gizi yang cukup.


“Saat ini, Unit Reskrim Polsek Srengat juga telah melakukan serangkaian upaya penyelidikan dengan cara mencari data dari keterangan saksi dan olah TKP. Semoga, apa yang sudah dilakukan dapat mengungkap kasus ini,” imbuhnya.


Iptu Sjamsul menambahkan, bagi warga yang mengetahui kejadian ini dengan detail, bisa langsung memberikan informasi kepada Polsek Srengat maupun Polres Blitar Kota guna membantu mencari tahu siapa identitas pembuang bayi tersebut. (*/red)

Carok di Bangkalan Tewaskan Empat Orang

By On Januari 14, 2024

Foto Ilustrasi. 

BANGKALAN, BM.Online – Aksi Carok di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), pada Jumat, 12 Januari 2024, terus dalam penyelidikan polisi.


Dalam peristiwa ini, ada empat orang tewas. Jenazah mereka sudah diotopsi di RSUD Syamrabu Bangkalan.  


Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, duel menggunakan senjata tajam berupa celurit itu dilakukan oleh dua orang melawan empat orang.


Kedua orang tersebut masih saudara, yakni HB (40) dan adiknya MN (35).  Sedangkan pelaku lainnya yakni MT, MR, NJ.


Ketiganya warga Desa Larangan Timur, Kecamatan Tanjung Bumi. Kemudian korban tewas lainnya H warga Desa Bumi Anyar.


Carok itu diawali saat HB hendak berangkat tahlilan atas kematian salah satu tetangganya setelah melaksanakan shalat Maghrib. Sebelum berangkat, HB masih duduk di depan sebuah pos ronda. 


Saat itu, datang MT dan MR dengan mengendarai sepeda motor secara berboncengan. Sepeda motor keduanya melaju kencang sehingga ditegur oleh HB.


Karena ditegur, MR menghentikan sepeda motornya. MT kemudian menghampiri HB disertai dengan bentakan karena tidak terima ditegur.


“Adu mulut ketiga orang itu terjadi. Kemudian berlanjut ke adu pukul. MR memegang tubuh HB agar tidak bergerak. Sedangkan MT memukuli HB,” ujar Febri, Sabtu, 13 Januari 2024.


HB yang kalah dalam adu pukul kemudian pulang. Namun HB berpesan kepada MT dan MR agar tidak meninggalkan lokasi. HB berjanji akan kembali lagi menemui keduanya.


Dalam perjalanan pulang, HB berpapasan dengan adiknya MN. HB mengadu baru selesai dipukuli dua orang. Kakak beradik itu kemudian pulang mengambil celurit. (*/red)

Seluruh Korban Pendaki Gunung Marapi Sumbar Ditemukan

By On Desember 06, 2023


SUMBAR, MB.Online – Satu jenazah korban erupsi Gunung Marapi telah ditemukan pagi ini. Dengan demikian, berdasarkan data pendaki di Posko BKSDA yang berjumlah 75 orang, sudah ditemukan seluruhnya.


“Tadi pagi, dapat informasi yang satu ini sudah menuju ke rumah sakit. Jadi berdasarkan data sudah lengkap 75,” kata Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar), Kombes Pol Dwi S kepada wartawan, Rabu, 06 Desember 2023.


Menurut Dwi, meski seluruh korban yang terdata sudah ditemukan, namun proses penyusuran masih akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi korban lain.


“Data yang kita dapat 75 itu dari pendaki melalui yang terdaftar di online. Dikhawatirkan, masih banyak pendaki lain yang tidak mendaftar melalui aplikasi,” ujarnya.


Lebih lanjut diungkapkannya, berdasarkan data dari posko pengaduan di rumah sakit hingga tadi malam, masih ada 30 keluarga yang belum terinfo keberadaan sanak saudaranya. Oleh karena itu, penyisiran hingga saat ini masih terus dilakukan.


“Berarti masih ada tujuh lagi yang harus dicari,” ujarnya.


Ditambahkan Dwi, saat ini situasi penyisiran di puncak Gunung Marapi memang terkendala cuaca. Kerap turunnya hujan membuat jalan pendakian menjadi licin.


Selain itu, kabut juga menjadi tantangan proses evakuasi. Bahkan, erupsi sendiri masih terus terjadi hingga saat ini.


“SDM daripada tim evakuasi ini memang tidak semua menguasai medan. Jadi pada saat kegiatan evakuasi hari ketiga, kami mengikutsertakan masyarakat yang mengetahui situasi di sana,” ungkapnya.


Masyarakat di sekitar Gunung Marapi sendiri, lanjutnya, masih beraktivitas seperti biasa. Sebab, lokasi erupsi jauh dari pemukiman masyarakat. (*/red)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *