Dugaan keterlibatan Oknum Polisi menjadi mafia solar dalam operasi ini semakin menguat, sehingga masyarakat dan berbagai pihak meminta Polres Tasikmalaya Kota, Polda Jabar (Jabar) segera mengambil tindakan tegas.
Tim awak media menemukan aktivitas mencurigakan di beberapa SPBU Kota Tasikmalaya salahsatunya SPBU 34.46131 tepatnya di Jl. Siliwangi No.14, Kahuripan, Kecamatan Tawang, Tasikmalaya Beberapa kendaraan modifikasi berjenis bok terlihat melakukan pengangsuan (pengisian BBM dalam jumlah besar) menggunakan tangki tambahan yang telah dimodifikasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, mobil bok tersebut milik oknum anggota polisi berinisial (L) dan Solar subsidi yang diangkut oleh kendaraan tersebutpun akan di bawa ke gudang penyimpanan (Penimbunan.
"Yang lain pada tiarap cuman Punya beliau (Oknum anggota Polisi) yang jalan bang, kata sopir mobil penghisap BBM Pada Wartawan lewat pesan watshaAppnya
Menurutnya (Mantan Sopir - Red) dengan cara menggunakan barcode dan nomor polisi berbeda-beda untuk menghindari deteksi sistem dan petugas SPBU diduga bermain.
"Petugas SPBU pun disebut turut serta dalam praktik ilegal ini dengan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual solar subsidi. Harga solar yang seharusnya Rp6.800 per liter dijual dengan harga Rp7.200 hingga Rp7.300 per liter. Imbuhnya
Ribuan Liter Solar Raib Setiap Hari, Masyarakat dirugikan, diperkirakan, para mafia ini mampu menyerap hingga 2.000 hingga 3.000 liter solar subsidi per mobil dalam Satu hari/malam, bahkan lebih.
"Akibatnya, masyarakat yang benar-benar membutuhkan subsidi, seperti pengusaha kecil dan pemilik kendaraan umum, mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar dengan harga yang seharusnya lebih murah.
Dengan adanya keterlibatan oknum anggota Polisi dan petugas SPBU, distribusi BBM bersubsidi menjadi tidak tepat sasaran, sehingga merugikan negara dan masyarakat luas.
Masyarakat berharap Polres Tasikmalaya Kota, Polda Jabar, Pertamina, dan BPH Migas segera turun tangan untuk menghentikan praktik ilegal ini. Jika dibiarkan, penyelewengan BBM bersubsidi akan terus berlanjut dan merugikan banyak pihak.
Kasus ini menjadi bukti bahwa pengawasan terhadap SPBU dan distribusi BBM subsidi masih lemah. Perlu adanya tindakan tegas untuk memberikan efek jera kepada para pelaku dan memastikan BBM subsidi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
Hingga berita ini di terbitkan pihak pihak terkait yang di sebutkan dalam berita belum bisa di hubungi untuk diminta stetmenya.
Red/Teguh Wijaya
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »