Cibinong (GMOCT) 21 Agustus 2025 – Perubahan warna cat kantor dari hijau menjadi abu-abu dan hilangnya papan nama Koperasi Jasa Sayaga Korpri Kabupaten Bogor menimbulkan kecurigaan. Langkah ini diduga sebagai upaya koperasi untuk menghilangkan jejak dan menghindari sorotan terkait transparansi pengelolaan.
Dugaan ini mencuat dari pernyataan Romy, yang melihat perubahan tersebut saat beristirahat di mushola dekat kantor koperasi di SPBU 34.169.33, Jl. Tegar Beriman, Pakansari, Cibinong, pada Rabu (19/8/2025).
"Saya melihat ada perubahan pada kantor koperasi itu, yakni cat kantor koperasi yang semula berwarna hijau berubah menjadi abu-abu. Tak hanya itu, papan nama Koperasi Jasa Sayaga Korpri yang selama ini terpasang juga sudah tidak ada," ungkap Romy.
Menurutnya, perubahan ini bisa jadi upaya untuk mengaburkan identitas kantor, sehingga menyulitkan awak media atau pihak lain yang ingin mencari informasi tentang Koperasi Sayaga Korpri.
Koperasi Jasa Sayaga Korpri, yang merupakan badan usaha milik Dewan Pengurus Korpri Kab Bogor, memang tengah menjadi sorotan terkait transparansi RAT, LPJ, dan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KOPUKM) Kabupaten Bogor, Iman Wahyu Budiatna, mengaku tidak mengetahui kinerja Koperasi Jasa Sayaga Korpri. Pernyataan ini disampaikan usai Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bogor, pekan lalu.
"Koperasi Jasa Sayaga Korpri? Koperasi apa itu? Benar saya tidak tahu," ujarnya saat ditanya tentang RAT, LPJ, dan SHU koperasi tersebut.
Jika pernyataan Iman benar, hal ini bertentangan dengan Surat Jawaban Ketua Koperasi Sayaga, Maryeni, tertanggal 11 Juli 2025. Diduga Maryeni melakukan pembohongan publik.
Sebagian anggota koperasi menilai Koperasi Jasa Sayaga Korpri tidak transparan dalam hal RAT, LPJ, dan pembagian SHU. Pengelolaan bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui SPBU 34.169.33 juga dinilai tidak transparan.
Dari 1.186 anggota koperasi, hanya sebagian kecil yang mengetahui bahwa koperasi tersebut beromset 15.000 liter per hari, yang dijual eceran seharga Rp10.000 per liter. Omset bulanan diperkirakan mencapai Rp4,5 miliar, atau Rp54 miliar per tahun sebelum pajak dan biaya lainnya.
Ketua Koperasi Maryeni, saat dikonfirmasi sebelumnya, tidak membantah pemberitaan terkait kinerja Koperasi Jasa Sayaga Korpri.
Informasi ini diperoleh Gabungan Media Online dan Cetak Ternama (GMOCT) dari media online tipikorinvestigasi.com.
#noviralnojustice
#gmoct
#koperasisayaga
#bogor
Team/Red (tipikorinvestigasi.com)
GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama
Editor:
Newest
You are reading the newest post
You are reading the newest post
Next
Next Post »
Next Post »