Tegal 20 September 2025 (GMOCT) - Dugaan penyalahgunaan BBM subsidi jenis solar atau pengoplosan bahan bakar minyak mentah ilegal masih marak di Jawa Tengah. Gabungan Media Online dan Cetak Ternama (GMOCT), yang mendapatkan informasi dari media online Jelajahperkara.com yang tergabung di dalamnya, menemukan sebuah gudang yang diduga kuat melakukan pengoplosan minyak mentah dengan solar subsidi hasil "ngangsu" (membeli dalam jumlah kecil), tepatnya di Jalan Raya Banjaran - Balamoa, Desa Bedug, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, pada Senin (15/9/2025).
Gudang di Kabupaten Tegal yang diduga menjadi lokasi pengoplosan solar ini terendus oleh awak media setelah mendapatkan informasi dari warga sekitar. Warga melaporkan bahwa tempat tersebut sering menjadi lokasi keluar masuk truk tangki biru, dan pintu gerbang selalu tertutup untuk umum.
Setelah melakukan investigasi, awak media melihat langsung aktivitas keluar masuk mobil tangki biru putih milik PT. Adisakti Persada Energy. Di dalam gudang, juga ditemukan kempu (tempat penampungan), selang besar, dan peralatan lain yang diduga digunakan untuk mengoplos bahan minyak mentah dengan solar subsidi yang diperoleh dari "ngangsu" di SPBU.
Saat dikonfirmasi, penjaga gudang yang mengaku bernama Edo asal Lampung, menyatakan bahwa dirinya baru bekerja selama satu minggu. "Saya diajak teman, kalau bosnya siapa belum tahu, kalau pengurusnya Pak Tarno dan Pak Ratno Mas," ujarnya.
Seorang warga setempat dengan inisial H, yang ditemui awak media, mengatakan bahwa gudang tersebut, jika tidak salah, milik Kepala Desa Pegirikan yang disewa selama 6 bulan. "Bosnya orang mana saya kurang tahu, kelihatannya untuk usaha solar Mas. Setiap hari saya juga melihat ada mobil tangki biru putih milik PT. Adisakti Persada Energy keluar masuk gudang," kata warga tersebut.
Warga lain dengan inisial A juga menyampaikan bahwa gudang itu diduga melakukan kegiatan ilegal, yaitu mengoplos minyak mentah dari Lampung dengan solar subsidi yang diperoleh dari sejumlah SPBU di wilayah Kabupaten/Kota Tegal.
Setelah mengumpulkan bukti, awak media melaporkan temuan ini ke Polsek Pangkah. Namun, saat dua anggota Polsek bersama awak media mendatangi gudang tersebut, puluhan orang datang dan diduga melakukan intervensi, intimidasi, serta menghalangi tugas wartawan.
Salah satu rekan media dari Brebes memberikan bantuan berupa uang bensin operasional. Demi keamanan, awak media segera meninggalkan lokasi kejadian, karena pihak Polsek Pangkah hanya berdiam diri dan tidak mengambil tindakan apa pun.
Dengan adanya temuan gudang yang diduga melakukan kegiatan ilegal ini, masyarakat bersama awak media mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Tegal, Polda Jateng, dan Mabes Polri untuk segera turun tangan dan menindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku.
Masyarakat berharap tidak ada kesan pembiaran terhadap kegiatan ilegal ini karena adanya dugaan "pengondisian".
Penting untuk dicatat, penyalahgunaan BBM bersubsidi merupakan tindak pidana serius. Pelaku penimbunan atau pengoplosan dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp60 miliar.
#noviralnojustice
#pertamina
#polripresisi
Team/Red (Jelajahperkara)
GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama
Editor:
« Prev Post
Next Post »