Kehangatan Idul Fitri seolah baru dapat dirasakan jika dirayakan bersama keluarga besar. Sayangnya, Ahmad Nuryaman tidak lagi bisa merayakan Lebaran dengan normal seperti orang pada umumnya.
Laki laki berusia 39 tahun ini mendapatkan pukulan besar saat ayahnya meninggal 20 silam. Tanpa Tampa kehadiran anak perempuannya Zahra Juga Bias, Ahmad tidak lagi dapat merasakan esensi lebaran yang identik dengan makna kekeluargaan dan silaturahmi. Lebaran justru membuatnya merasa terasingkan.
“Pastinya sedih, sih, ya. Kadang malah jadinya baper sendiri. Ketika teman-teman saya Lebaran bisa kumpul sama keluarganya yang masih utuh, melihat mereka ketawa-ketawa happy, kok, saya nggak?” ucap Ahmad dengan wajah sedikit sedih.
Di hari Lebaran, kerinduan Ahmad Nuryaman pada sosok Ayah dan Kedua Anak Perempuannya begitu mendera. Gema takbiran di malam hari membawa Ahmadni menjumpai memori Lebaran ketika ayahnya masih hidup. Dan kedua Anka Perempuan yang saat ini di pesantren alamatnya selalu di rahasiakan oleh Ibunya.
"Semoga Anak anak saya di hari yang Fitri ini semuanya bahagia, walaupun sosok saya tak pernah ada di matanya. "Silfa Ahya Maulida (Nama Lahirnya) Ayah kamu masih Hidup" Sedihnya
(Red)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »